Senin, 30 Januari 2012

Pemuda dan Sosialisasi


Pemuda yaitu golongan manusia yang masih muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang baik agar dapat melanjutkan dan mengisi pembanguan yang telah berlangsung di negeri ini .Keragaman yang berada di dalam jiwa pemuda ini sangat beraneka ragam terutama dalam hal pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.

            Proses kehidupan yang di alami oleh para pemuda indonesia tipa hari baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat berpengaruh di kehidupan bermasyarakat. Sebab itu proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak berada didunia dan terus akn berproses sampai mencapai titik kulminasi. Sehubungan dengan perkembangan individu pemuda itu sendiri dalam rangka melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, maka pengalaman-pengalaman yang di nilainya itu terkadang membingungkan dirinya sendiri.

            Pemuda indonesia di tinjau dari kelompok umur,, maka rincian dari pemuda indonesia yaitu sebagai berikut:
·         Masa Bayi         : 0 - 1 tahun
·         Masa Anak        : 1 - 12 tahun
·         Masa Puber       : 12 – 15 tahun
·         Masa Pemuda    : 15 – 21 tahun
·         Masa Dewasa    : 21 tahun ke atas 

Dilihat dari sudut budaya atau fungsionalnya maka di kenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagai berikut :
·         Golongan anak            : 0 – 12 tahun
·         Golongan remaja         : 13 – 18 tahun
·         Golongan dewasa       : 18 (21) tahun ke atas 

Usia 0-18 tahun yaitu merupakan sumber daya manusia muda (pemuda), 16-21  tahun keatas dilihat telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21)tahun adalah usia yang telah di perbolehkan untuk menjadi pegawai yang baik bagi pemerintah maupun di swasta. Dlihat dari segi ideoligis politis, generasi muda adalah mereka yang telah berusia 18 – 30 - 40 tahun, karena mereka adalah calon untuk menggantikan generasi yang terdahulu. Berdasarkan umur dan lembaga serta uang lingkup tempat pemuda terdiri dari 3 yaitu
·         Siswa yang masih berusia antara 6 – 18 tahun,yang masih duduk di bangku sekolah
·         Mahasiswa usia antara 18 - 25 tahun berada di perguruan tinggi dan akademi
·         Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang telah berusia 15 – 30 tahun keatas.

 Akan tetapi apabila melihat peran pemuda yang berhubungan dengan pembangunan,peran itu dapat dibedakan menjadi 2 yaitu

  • ·         Berdasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan suatu tuntutan-tuntutan lingkungan.Pemuda dalam hal ini sangat berpengaruh penting karena sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang telah berlaku.
  • ·         Berdasarkan atas usaha menolak penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya. Pemuda disini berperan sebagai pembangkit sebab mereka sebagi pembuka atau pengurai dari suatu masalah sosial. Dan pada saat itu mereka secara tidak langsung mereka mengubah masyarakat dan kebudayaan. Pemuda radikal berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan melalui cara-cara radikal, revolusioner.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat yaitu sebagai mahluk moral atau disebut juga mahluk sosial yang artinya bersusila yang di jadikan barometer moral kehidupan dalam kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda itu tidak dapat berdiri sendiri, Hidup secara bersama-sama, mereka dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut oleh masyarakat. Sebagai mahluk yang individual artinya tidak melakukan kebebasan yang sebebas-bebasnya, tetapi harus disertai rasa yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri,masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

 Sosialisai pemuda  bagi seorang pemuda bagaimana cara berfikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Tingkah laku seseorang itu dapat di ramalkan. Dengan proses sosialisasi seseorang akan tahu bagaimana harus bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Sosialisasi merupakan salah satu proses dalam pembelajaran kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Dalam proses sosialisasi banyak ditentukan dari susunan kebudayaan dan lingkungan sisial yang telah bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam setiap individu sosialisasi ditumpu pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan serta perkembangan. Kesadaran terhadap diri sendiri yang dapat timbulnya sebutan kata ”aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit untuk dipelajari. Asal mula  timbulnya kedirian yaitu 

  • ·         Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya yaitu stelah memperehatikan cara orang lain untuk memandang dan memperlakukan dirinya sendiri
  • ·          Dalam proses sosialisasi juga dapat membentuk kedirian yang ideal. Orang yang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar dapat memperoleh penghargaan dari orang lain.
Bentuk-bentuk kedirian yang berguna dalam maeningkatkan ketaatan anak terhadap norma-noram sosial dan bertitik tolak dengan pengertian pemuda,maka sosialisasi pemuda kira-kira di mulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga,tetangga, sekolah, dan jalur organisasi yang formal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi pemuda. 

Menurut Thomas Ford Hoult yang menyebutkan bahwa proses sosialisasi yaitu proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang telah di tetapkan dalam kebudayaan bermasyarakat. Menurut R.S. Lazarus, proses  sosialisasi yaitu proses akomodasi, dengan nama individu menghambat ataupun mengubah implus-impuls yang sesuai dengan tekanan lingkungan, dan dapat mengembangkan pola-polaniali dan tingkah laku yang baru yang sesuai dengan apa yang ada di dalam masyarakat.

Internalisasi, belajar dan spesialisasi dalam 3 kat atersebut pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama. Proses yang berlangsungnya sama yaitu dengan melakukan proses onteraksi sosial. Istilah berinternasilasasi lebih di tingkatkan pada norma-norma tersebut. Dalam kata individu istilah spesialisasi pada kekhususan yang telah dimiliki oleh setiap seorang individu, kekhususan akan timbul melalui proses yang agak panjang dan mungkin cukup lama.

Sedangkan gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan sebagai berikut :
·         Konflik
·         Kontraversi
·         Kompetisi
·         Kegiatan pada masyarakat pedesaan

0 komentar:

Posting Komentar